"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, Jannah Firdaus menjadi tempat tinggal mereka. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya." (QS Al Kahfi : 107-108)
Rasulullah bersabda dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah ra: Allah swt berfirman, "Aku telah menyediakan untuk hamba-hambaKu yang shalih suatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam benak manusia."
Di atara bentuk keutamaan dan rahmat Alla swt adalah dijelaskannya jannah beserta gambaran kenikmatannya, menetapkan kekekalannya dan kesempurnaannya tanpa kesulitan dan kesusahan serta kekurangan, tidak panas tidak pula dingin, tidak ada capek, bising dan penat, tidak ada pula ketuaan. Bila berada di dalamnya, semua penderitaan hidup di dunia niscaya akan terlupa.
Namun di sisi lain, Allah swt memperlihatkan hakekat neraka dan siksa di dalamnya yang berupa panas api menyala-nyala, teriakan yang menyeramkan dan menakutkan, air minum panas dan buah zaqqum, celaan dan makian, ketakutan dan isak tangis. Bila berada di dalamnya, semua kenikmatan yang pernah dirasakan di dunia niscaya akan terlupa juga.
Kita memohon kepada Allah swt agar melindungi kita dari itu semua. Hal itu harus selalu diingat agar kaum mukminin selalu berusaha meraih jannah dengan penuh pengharapan dan kerinduan yang mendalam pada kenikmatannya, serta taman-taman dan istananya. Juga, agar manusia selalu berusaha menjauh dari adzab dan siksa neraka dengan kewaspadaan dan ketakutan, itu semua agar orang yang hancur binasa itu berdasar keterangan yang nyata dan agar yang tetap hidup itu hidupnya berdasar keterangan yang nyata pula, juga agar Alla swt memisahkan golongan yang buruk dari yang baik.
Jannah adalah tempat yang Allah ciptakan dengan tanganNya dan menjadikannya sebagai kediaman bagi orang-orang yang dicintaiNya. Dia memenuhinya dengan rahmat, kemuliaan dan keridhoanNya. Dia menyifati kenikmatannya dengan kemenangan yang besar, serta menjadikannya sebagai kerajaan yang sangat megah serta mengisinya dengan berbagai kesenangan beserta seluruh perhiasannya, juga mensucikannya dari segala cela dan keburukan dan kekurangan.
Maka, celakalah jiwa yang tidak merindukannya dan takjub melihatnya serta tidak beramal agar bisa masuk ke dalamnya. Binasalah hati yang tidak rindu menyebut-nyebutnya dan terbersit harapan untuk memasukinya.
Jannah adalah dagangan Allah yang mahal harganya yang dibutuhkan usaha dan amal untuk meraihnya.
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS Al Isra' : 19)
Untuk mendapatkan jannah harus dengan usaha. Jangan sampai kelezatan hidup di dunia melalaikan kita dari kelezatan yang menanti di akherat kelak.
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Anas as : "Kelak akan didatangkan penduduk neraka yang paling bahagia sewaktu di dunia, lalu ia dicelupkan ke nerakan sekali celupan lantas dikatakan kepadanya, "Wahai anak Adam adakan engkau melihat kebaikan? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan?" Ia menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rabbku." Kemudian didatangkan seorang penghuni jannah yang paling sengsara sewaktu di dunia, lalu ia dicelupkan sekali celupan di jannah, kemudian ia ditanya, "Adakah engkau merasakan penderitaan? Adakah engkau pernah merasakan kesengsaraan?" Ia menjawab, "Tidak, demi Allah, wahai Rabbku. Aku tidak merasakan penderitaan sedikitpun dan sama sekali belum pernah mengalami kesengsaraan."
Semoga kita selalu diberi petunjuk oleh Allah agar selalu berada di jalanNya yang lurus yang akan menghantarkan kita meraih surgaNya, Jannatun Na'im, surga yang penuh dengan kenikmatan.